Waktu adalah misteri
Yang membuat abu menjadi debu
Tanpa izin lebih dulu
Sesuka hati dan tak mau berhenti
Aku mencoba berlari
Dalam jembatan pelangi
Berharap menemukan lagi
Satu dari tujuh bidadari
Setiap mimpi yang ku coba rangkai
Dengan bayangan yang tak lagi ku temui
Yang ku coba reka-reka sendiri
meski terkadang menjadi pucat pasi
Indah nya gerai rambut mu
Yang tak pernah ingin ku tahu
Sebelum waktu itu sendiri
Menyerahkan padaku
Ku pandangi lagi hatiku
Yang tenggelam oleh air mata
Yang aku tak tahu dari mana datang nya
Hingga hanya bulatan udara yang tersisa
Aku tak tahan lagi
Mendengar rintihan kaki
Yang tak sanggup lagi
Menginjak beribu muka daratan
Yang terlewati tanpa ampun
Meski bahagia ini tak ter tandingi
Seperti bahagia Firdaus yang menanti kedatangan bidadari
Tapi terlalu lama waktuku
Yang ku buat Tuhanku cemburu padamu
Karena lama aku merindumu
Senja kini berjalan
Melukis langit dengan kemerahan
BUrung-burung terbang dalam pepohonan
Disambut suara mungil tanda kedinginan
Membuat semua menjadi asal
Dan akhirnya lelah ini menantang
Biarlah waktu yang merasa menang
Biarlah Tuhan yang menentukan
Dengan cara apa kita di pertemukan
Selamat tinggal..........
.....juli 2009
Yang membuat abu menjadi debu
Tanpa izin lebih dulu
Sesuka hati dan tak mau berhenti
Aku mencoba berlari
Dalam jembatan pelangi
Berharap menemukan lagi
Satu dari tujuh bidadari
Setiap mimpi yang ku coba rangkai
Dengan bayangan yang tak lagi ku temui
Yang ku coba reka-reka sendiri
meski terkadang menjadi pucat pasi
Indah nya gerai rambut mu
Yang tak pernah ingin ku tahu
Sebelum waktu itu sendiri
Menyerahkan padaku
Ku pandangi lagi hatiku
Yang tenggelam oleh air mata
Yang aku tak tahu dari mana datang nya
Hingga hanya bulatan udara yang tersisa
Aku tak tahan lagi
Mendengar rintihan kaki
Yang tak sanggup lagi
Menginjak beribu muka daratan
Yang terlewati tanpa ampun
Meski bahagia ini tak ter tandingi
Seperti bahagia Firdaus yang menanti kedatangan bidadari
Tapi terlalu lama waktuku
Yang ku buat Tuhanku cemburu padamu
Karena lama aku merindumu
Senja kini berjalan
Melukis langit dengan kemerahan
BUrung-burung terbang dalam pepohonan
Disambut suara mungil tanda kedinginan
Membuat semua menjadi asal
Dan akhirnya lelah ini menantang
Biarlah waktu yang merasa menang
Biarlah Tuhan yang menentukan
Dengan cara apa kita di pertemukan
Selamat tinggal..........
.....juli 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar