Minggu, 20 September 2009

Hujan Malam


Air jatuh membentur tanah
berjalan tanpa kaki
yang tak mungkin berhenti
membawa tanah merah
yang tak lagi berdiri

gelap yang terbakar
mencoba menari-nari
mencari bayangan
yang tak lagi hitam
semua riuh terus melantang
membunuh suara penjaga malam
seperti nyanyian kegelapan
yang tak rela tanpa bayangan
sinar lampu jalan yang terang
membentuk garis melebar
seperti shower raksasa
yang memandikan anak gorila
langit tak mau mengalah
menembaki bumi yang tak mau menyerah
melubanginya dan membuat bingung isinya
semua berlari tanpa permisi
menabrakkan diri yang tak mau peduli
karena buta tak mau pergi
kaki-kaki kaki-kaki berjalan
sayap-sayap sayap-sayap di terbang kan
mencari cahaya mengeringkan raga
meski tak begitu bisa
hanya agar terlihat tegar
tak kalah oleh air hujan

...may 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar