Minggu, 11 April 2010

bad...

Hari ini kepala sedang bingung
Jari-jari bimbang tak mau diam
Hati gundah dalam lamunannya
Bertengkar saling menyalahkan

“Apa kau tidak bisa diam sedikit” kata kepala yang kesal melihat tingkah jari-jari.
“Bagaimana awak bisa diam, sudah lama awak tidak menulis sesuatu” Timpal jari-jari dengan logat melayu..
‘Apa kau tidak bisa sedikit saja memikirkan sesuatu ,yang bisa aku tulis barang sepatah dua patah kata..
“Apa kamu tidak tahu aku sedang pusing, terlalu banyak masalah, mana sempat aku memikirkan sajak dan kata-kata mutiara”
“Macam orang penting saja kau ni, paling-paling hanya masalah uang yang kau pikirkan”
“Sudahlah jangan ganggu aku, coba saja Tanya sama hati, sepertinya dia butuh pelampiasan” Kepala mencoba mengalihkan perhatian perhatian jari-jari yang terus mengganggunya.
“Hai kau, kenapa murung kali tampang kau ni, cobalah katakana sama awak, mungkin awak bisa Bantu meringankan beban kau tu,,”
“Loro atiku, bagaimana aku bisa cerito nang koe, aku nggak seneng nulis kesedihan ku”jawab hati dengan logat jawa medo’ nya.
“Macam mana kalian ni, bagaimana awak bisa diam kalo tak ada yang bisa Bantu awak”

Kepala yang masih berputar-putar
Seperti pusaran air
Tak berhenti
Ingin meledak rasanya
Jari-jari yang melompat-lompat
Berlari-lari
Menari-nari
Kekanan
Kekiri
Depan
Belakang
Seperti berdiri di atas bara api
Yang tak mungkin berdiam diri lama-lama
Dan kalian pasti tau rasanya
Hati yang tak mampu tertawa seperti biasa
Yang begitu bersemangat bercerita
Sampai-sampai jari-jari kelelahan karenanya
Kepala yang terpaksa mengalah
Dan hanya bisa diam mencerna setiap kata-kata
Tapi hari ini
Kepala tak seperti biasanya
Jari-jari tak seperti biasanya
Hatipun tak seperti bisanya