Senin, 25 Oktober 2010

Do’a cinta

Ramadhan kali ini adalah Ramadhan kedua, dan Ramadhan terakhir aku bisa di dekatnya.

Kehadirannya membuat banyak perbedaan, aku selalu merasa bersemangat menjalani Ramadhanku. Kupakai baju terbaikku, kukalungkan sorban yang baru kubeli, kusemprotkan minyak wangi. tapi tetap kutata niat dalam hati, bahwa kulakukan semua ini hanya untuk menjalankan sunah Nabi.

“Sebentar lagi lewat” Gumamku.

Aku mengamati suara langkah kaki di lorong samping rumahku, karena Fika pasti melewatinya saat akan ke masjid untuk menjalankan sholat tarawih.

“Itu suara langkah kakinya” Kataku dengan semangat.

Aku hafal betul suara derap langkahnya, karena aku selalu mendengarnya hampir tiap hari, baik saat pergi ataupun pulang dari sekolah aku selalu memperhatikannya.
Aku bergegas keluar agar berpapasan saat dia melewati depan rumahku.
“Subhanalloh” Pujiku dalam hati.
Seorang bidadari berjilbab, tersenyum padaku
“Assalamu’alaikum” Sapa Fika.
“Wa..wa..wa’alaikum salam” Jawabku dengan gugup.
Aku menundukkan kepala, tak pernah sanggup aku menatap matanya lebih dari lima detik, itu pun kulakukan hanya karena ingin meghormatinya. kupercepat langkahku untuk mendahuluinya, aku tak mau syaitan mengotori kekagumanku saat berada di belakangnya. Setiap kali aku mengingatnya aku berdo’a.

“Ya Alloh ya Robb, engkau yang menyelipkan cinta ini di hati hamba, namun hamba tak pernah ingin menjadikannya pacar hamba, hamba hanya ingin dia halal untuk hamba”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar