Senin, 25 Oktober 2010

Pesta-NYA

Udara ini terasa berbeda, tak seperti biasanya, terasa begitu nyaman jauh dari dinginnya keangkuhan, jauh dari pengapnya kesombongan, begitu hening, menentramkan setiap sendi-sendi yang biasanya berbalut kejenuhan.

Kutelusuri aliran udara ini. Kuhirup sepuasnya, sambil terus berjalan, mencari apa yang sebenarnya membuat udara ini berbeda.
Di  sela-sela kenikmatan ini, kutengadahkan kepalaku dengan memejamkan mata, dan akhirnya, saat ku membuka mata, kutemukan apa yang membuat malam ini terasa berbeda. Langit itu, iya langit di atas sana sedang berpesta. Bintang-bintang yang tak seperti biasanya, lebih banyak dari biasanya, lebih terang dari biasanya, bahkan ada yang berlari-larian, persis seperti puluhan anak kecil yang sedang bermain kejar- kejaran. Planet Venus yang biasanya jarang menampakkan cahaya putihnya, bersinar terang tak mau kalah dengan bintang-bintang.
Planet Mars yang biasanya terlihat samar, tak ragu menyala dengan bangga dalam balutan warna kuning keemasan miliknya.
Langit begitu terang, menyambut alunan tasbih yang  menggema dari sudut-sudut bumi yang  berseru memuji untuk-NYA.

Tak akan ada yang percaya dengan apa yang kulihat ini,  tapi aku benar-benar melihatnya, seperti sedang ada perayaan besar, sebuah perayaan pengantin semesta yang takkan pernah aku lupakan, sebuah perayaan di sepertiga malam terakhir di bulan Ramadhan, yang kusaksikan di tengah-tengah luasnya halaman sekolahku, belasan tahun yang lalu. Saat aku belum mampu mengerti, dan melukiskannya dengan kata-kata. Hanya bisa terdiam, terpana, dan menikmati pesta-NYA, yang entah kapan aku bisa kembali melihatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar