Minggu, 03 Juli 2011

Dari Sudut Mana? (resensi film [#1] TRON)

Banyak orang yang menganggap film adalah sekedar hiburan biasa, tapi banyak juga di antaranya yang menganggap film adalah sesuatu yang luar biasa, tergantung dari sudut mana masing-masing orang memandangnya.

Bermula dari Kevin Flynn ENCOM CEO dan Icon  Vidio Game, yang merancang TRON dan Antariksa Paranoid yaitu game terlaris sepanjang sejarah, dia berimajiasi bagaimanakah sebuah program itu berjalan di dalam computer, apakah berbentuk kapal atau sepeda motor? Apakah sirkuitnya berbentuk seperti jalan raya?
Flynn terus memikirkan dunia yang dia fakir tidak akan pernah melihatnya.

The Grid, sebuah perbatasan Digital yang dapat membentuk kembali kehidupan manusia

Dan akhirnya ia berhasil masuk kedalam jaringan melalui sebuah portal yang di buatnya, dan Flynn berfikir bahwa di sini adalah dunia baru, masa depan dan takdirnya.
Flynn membangun sebuah Grid baru yang bisa di huni oleh program dan manusia (User). Tapi karena dia tidak bisa terlalu lama di dalam, maka ia membawa Tron, seorang kesatria, sebuah program untuk melindunginya, dan juga CLU *Baca: kluu*  (codified likeness utility) sebuah program yang dapat berfikir seperti dirinya, sebuah program yang di rancang untuk menciptakan dunia yang SEMPURNA
Flynn, Tron dan CLU bersama sama membangun system dimana semua informasi menjadi bebas, dan membangun dunia yang menjadi sebuah harapan

Sampai suatu hari terjadi suatu keajaiban, Flynn menemukan ISO’s (isomorphic algrarithm’s) sebuah kehidupan mandiri, bukan dia yang membuatnya, seperti api yang tercipta dan bukan di ciptakan oleh dirinya. Hamper sama Seperti halnya manusia Iso adalah Digital DNA, yang mempunyai penyakit, sejarah, sains, filsafat, sebuah ide, mereka adalah sesuatu yang dimiliki oleh alam semesta ini.
Menurut Flynn manusia selalu memikirkan tentang Dewa, roh, alien, dan dia menemukannya di sini, di dalam dunia ciptaanya, sebuah kecerdasan diluar dirinya, diluar kemampuan manusia.

Tapi disaat Flynn berfikir bahwa dirinya tidak dapat lebih jauh lagi, dan ingin berhenti, terjadilah kudeta, CLU yang merasa di khianati dan masih menganggap bahwa dirinya masih mampu membuat dunia yang sempurna mengambil alih semuanya, dan memusnahkan semua ISO’s, akhirnya Flynn melarikan diri setelah di selamatkan oleh Tron, tapi Flynn terjebak dan tak mampu keluar kedunia sebenarnya, CLU berfikiran bahwa apabila Flynn bisa berada di dalam, tentu saja mereka (program) bisa berada di luar. karena tak ingin terjadi apa-apa  dan untuk melindungi dunianya akhirnya Flynn bersembunyi di temani oleh ISO terakhir bernama Quorra, karena portal yang menghubungkan dunia luar dengan dunia program hanya bisa di buka dari luar atau hanya Flynn yng bisa membukanya dari dalam,

Akhir cerita Kevin Flynn(yang di sebut “sang pencipta” oleh para program), Sam Flynn (anak Kevin Flynn yang tak sengaja/sudah di rencanakan masuk kedalam dunia jaringan), Quorra, dan Tron bertarung melawan CLU dan pasukannya. Flynn pun mengorbankan dirinya agar anaknya bisa keluar dan menghancurkan dunia yang telah di buatnya, sebelumnya saat Flynn dan CLU berhadapan, Flynn meminta maaf kepada CLU, karena telah mengingkari janjinya untuk bersama-sama membangun dunia baru yang sempurna, Flynn telah sadar bahwa “Kesempurnaan adalah sesuatu yang tidak di ketahui, hal yang tidak mungkin, tetapi juga sesuatu yang benar, yang ada di depan kita sepanjang waktu”

Sesuatu yang membuat saya lebih menyukai film asing / barat dari pada film karya bangsa sendiri, *hanya beberapa film yang benar-benar menarik perhatianku*.
mereka selalu menyelipkan sebuah pesan yang luar biasa. Mereka mampu membuat film yang bergenre full action, tapi mampu membuat penontonnya berkaca-kaca atau bahkan tertawa (contohnya akan saya tulis di resensi2 berikutnya). Sementara Negara kita rakyatnya masih di jejali dengan film-film horror yang membosankan malah cenderung kepada adegan-adegan mesum yang sama sekali tak membuat sebuah kemajuan, sutradara-sutradara muda kita lebih suka membuat film yang banyak terjual tiketnya, dari pada membuat film yang masuk nominasi dalam sebuah ajang penghargaan. Yang tentu saja pembeli tiketnya adalah calon-calon hidung belang masa depan yang memanfaatkan ketakutan gadis yang baru di kenalnya saat melihat adegan seram dan berharap gadis itu akan memeluknya, *benar2 cara amatir untuk seorang buaya hahahaha….*

Kembali ke film Tron ini, mungkin banyak orang yg menikmati film ini dari segi animasi yang super canggih atau aksi-aksi perkelahian yang menegangkan, tapi lebih dari itu, inti yang bisa saya tangkap dalam film ini dari sudut pandang saya adalah KESEMPURNAAN, mereka yang mungkin belum tahu sama sekali tentang isi Al-Qur’an yang mengajarkan tentang makna kesempurnaan, mampu memahami tentang kesempurnaan dan menuangkannya di dalam sebuah karya film yang sama sekali bukan, bahkan jauh dari film yang bergenre religi atau tentang agama. Film ini menunjukkan pada kita bahwa dalam dunia yang di ciptakan manusia, dunia digital, masih ada kekuasaan tuhan. “ISO” adalah sesuatu yang ada, tercipta. Mahluk digital yang tak terfikirkan oleh manusia tiba2 ada, sesuatu yang baru, yang luar biasa, sebuah program yang lebih rumit dan tidak bisa di buat oleh manusia (Flynn). Yang memnbuat-nya (Flynn) sadar bahwa kesempurnaan hanya bisa di kejar agar bisa lebih maju dan berkembang, tapi tak dapat di peroleh oleh manusia. Karena kesempurnaan hanya di miliki oleh tuhan yaitu Alloh SWT.


Sebelumnya saya minta maap kalo resensinya agak melenceng2 dikit…. dan membosankan, karena keterbatasan bahasa dan ilmu. Apabila ada yang tidak berkenan mohon di maapin ya.. karena kehilafan hanya milik saya dan kesempurnaan hanya milik Alloh
Maap juga yang di tag dengan sengaja, Sepuntene ingkang kuwaatah mpun ngerepoti.:-)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar